Senin, 31 Oktober 2016

Erupsi Gigi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya, gigi susu bayi mulai tumbuh di usia sekitar 6-8 bulan. Tetapi, pertumbuhan gigi juga bisa terjadi lebih cepat, yaitu sekitar usia 3 bulan. Dan ada beberapa bayi yang mengalami keterlambatan pertumbuhan giginya, yaitu baru terlihat dasar giginya pada usia sekitar 1 tahun bahkan lebih,  gigi susu dikatakan lengkap jika berjumlah 20 gigi.
Waktu erupsi gigi permanen dimulai saat anak berusia 6 sampai 7 tahun, Ditandai dengan erupsi gigi molar pertama rahang bawah bersamaan dengan insisivus pertama rahang bawah dan molar pertama rahang atas. Gigi insisivus sentral rahang atas erupsi umur 7 tahun dilanjutkan dengan gigi insisivus lateral rahang bawah. Gigi insisivus lateral rahang atas erupsi umur 8 tahun dan gigi kaninus rahang bawah umur 9 tahun. Gigi premolar pertama rahang atas erupsi umur 10 tahun, dilanjutkan dengan erupsi gigi premolar kedua rahang atas, premolar pertama rahang bawah, kaninus rahang atas dan premolar kedua rahang bawah. Erupsi gigi molar kedua rahang bawah terjadi umur 11 tahun dan molar kedua rahang atas umur 12 tahun. Erupsi gigi paling akhir adalah molar ketiga rahang atas dan rahang bawah, gigi permanen akan tumbuh sebanyak 32 gigi.
Erupsi gigi dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor genetik, jenis kelamin, nutrisi, kelahiran prematur, faktor sosial ekonomi, tinggi badan dan berat badan, morfologi kraniofasial, faktor hormonal, dan penyakit sistemik.
Erupsi gigi yang terjadi pada anak-anak Pakistan berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Anak-anak Pakistan rata-rata mengalami erupsi gigi pertama pada molar pertama kanan rahang atas, muncul pada usia 6,5 tahun dan gigi terakhir adalah molar kedua rahang bawah, muncul pada usia 11,8 tahun.

1.2 Rumusan Masalah
  1. Apa pengertian erupsi gigi?
  2. Bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan gigi?
  3. Apa faktor yang mempengaruhi erupsi gigi?
  4. Kapan waktu erupsi rata-rata gigi permanen anak-anak Pakistan?
  5. Apa efek dari jenis kelamin, jenis sekolah, tinggi badan, berat badan dan BMI terhadap erupsi gigi pada anak-anak Pakistan?

1.3 Tujuan
  1. Menjelaskan pengertian erupsi gigi.
  2. Menjelaskan proses pertumbuhan dan perkembangan gigi.
  3. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi erupsi gigi.
  4. Menentukan waktu erupsi rata-rata gigi permanen anak-anak Pakistan.
  5. Menjelaskan efek dari jenis kelamin, jenis sekolah, tinggi badan, berat badan dan BMI terhadap erupsi gigi pada anak-anak Pakistan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Erupsi Gigi
Erupsi gigi didefinisikan sebagai pergerakan atau proses munculnya gigi ke arah rongga mulut yang dimulai sejak gigi berada di dalam tulang alveolar dan merupakan proses yang bervariasi pada setiap anak. Terdapat banyak teori yang dikemukakan berdasarkan proses awal munculnya gigi atau erupsi gigi. Brauer menjelaskan bahwa prinsip biologi digunakan untuk mengontrol pertumbuhan gigi. Oleh karena itu, variasi akan terjadi pada proses erupsi gigi.4

2.2 Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi
Kalsifikasi gigi desidui dimulai pada usia 4 bulan intra uterin. Selama proses perkembangan email dan dentin gigi dapat dijadikan sebagai perekam biologis kesehatan dan penyakit. Setelah proses pembentukan mahkota gigi dan pembentukan sebagian akar gigi, selanjutnya gigi akan menembus membran mukosa kemudian gigi erupsi kedalam rongga mulut. Selanjutnya akar gigi akan menjadi lebih aktif mengalami perkembangan dan mendorong mahkota gigi kearah rongga mulut. Selanjutnya mahkota bergerak lebih jauh kearah oklusal dan memposisikan gigi dengan gigi antagonisnya didalam rongga mulut.
Proses selanjutnya dilanjutkan dengan pembentukan akar gigi, dentin, dan sementum. Pembentukan akar dimulai ketika gigi belum erupsi secara sempurna didalam rongga mulut, setelah akar terbentuk lengkap kemudian sementum gigi menutupi seluruh akar gigi. Selanjutnya terbentuk jaringan pulpa gigi yang berfungsi memberikan pasokan darah dan saraf pada gigi. Pulpa gigi merupakan organ yang berasal dari jaringan ikat yang mengandung pembuluh darah arteri, vena, sistem limpatik dan saraf, fungsi utamanya untuk membentuk dentin gigi. Pembentukan gigi dikatakan lengkap saat ujung apikal gigi selesai terbentuk. Proses ini akan terus berlangsung secara berlahan sepanjang kehidupan. Ketika gigi baru erupsi, pulpa gigi terlihat lebar, kemudian akan mengecil seiring proses pembentukan gigi selesai. Rongga pulpa akan menjadi lebih kecil dan menyempit karena adanya pembentukan dentin sekunder. Perubahan ruang pulpa ini dapat dihubungkan dengan pertambahan usia individu.2
Gigi manusia bersifat diphyodont, gigi susu pada anak terbentuk 20 gigi susu. Urutan erupsi gigi permanen serupa dengan gigi susu. Urutan erupsi molar selalu sama, molar pertama pada usia 6 tahun. Molar kedua pada usia 12 tahun, dan molar ketiga pada usia 18 tahun. Tuntasnya pembentukan gigi tetap menghasilkan hingga 32 gigi permanen.6
Waktu erupsi gigi susu ditunjukkan pada tabel berikut ini.5
Insisivus Sentralis
Janin bulan ke 5 – bulan ke 18
Insisivus lateralis
Janin bulan ke 5 – bulan ke 18
Kaninus
Janin bulan ke 6 – bulan ke 30
Molar ke 1
Janin bulan ke 5 – bulan ke 30
Molar ke 2
Janin bulan ke 6 – bulan ke 36

Waktu erupsi gigi permanen ditujukkan pada tabel berikut ini.
Insisivus Sentralis
7 – 8 tahun
6-7 tahun
Insisivus lateralis
8 – 9 tahun
7-8 tahun
Kaninus
11 – 12 tahun
9-10 tahun
Premolar ke 1
10 – 11 tahun
10- 12 tahun
Premolar ke 2
10 – 12 tahun
11 – 12 tahun
Molar satu
6 – 7 tahun
6-7 tahun
Molar dua
12 – 13 tahun
11-13 tahun
Molar tiga
16 – 21 tahun
16 – 21 tahun






2.3 Faktor yang Mempengaruhi Erupsi Gigi
  1. Genetik
Kelainan genetik dapat dibagi menjadi gangguan yang mempengaruhi pembentukan enamel atau folikel gigi dan gangguan yang mengganggu aktivitas osteoklastik.

  1. Jenis kelamin
Ada persetujuan dari penelitian tentang munculnya gigi, pada anak perempuan mengalami erupsi lebih awal daripada anak laki-laki.

  1. Nutrisi
Data tentang pengaruh gizi pada munculnya gigi permanen sudah langka, tetapi ada bukti bahwa kekurangan gizi kronis memperbesar kemungkinan anak usia dini mengalami erupsi gigi tertunda.

  1. Kelahiran prematur
Pengaruh kelahiran prematur pada perkembangan gigi dan erupsi gigi telah diteliti. Sebagian besar penelitian melaporkan penemuan oral selama tahap pertumbuhan gigi primer, sedangkan data pada perkembangan gigi permanen, terutama pada erupsi gigi permanen, jarang terjadi.

  1. Faktor sosial ekonomi
Dalam sejumlah penelitian telah menemukan bahwa anak-anak dari latar belakang sosial ekonomi yang lebih tinggi menunjukkan erupsi gigi lebih awal dari anak-anak dari kelas sosial ekonomi rendah.

  1. Tinggi badan dan berat badan
Anak-anak yang lebih tinggi dan lebih berat mengalami erupsi lebih cepat. Anak-anak obesitas matang lebih awal dan cenderumg mengalami erupsi rata-rata 1,2 hingga 1,5 tahun sebelumnya dibandingkan dengan anak-anak dengan indeks massa tubuh normal.

  1. Morfologi kraniofasial
Meskipun erupsi gigi memiliki korelasi yang buruk dengan tubuh secara umum dan pertumbuhan wajah, dispekulasikan bahwa erupsi molar kedua permanen mungkin berbeda pada subyek dengan skeletal Kelas II dan Kelas I maloklusi. Sampel penelitian agak kecil dan mereka benar-benar melihat posisi erupsi pada radiogram-radiogram panorama tetapi mereka menyimpulkan pada bagian hasil penelitian menunjukkan bahwa gigi geraham kedua rahang atas mengalami erupsi lebih awal pada pasien dengan skeletal maksila Kelas II maloklusi.

  1. Faktor hormonal
Gangguan kelenjar endokrin biasanya memiliki efek mendalam pada seluruh tubuh, termasuk gigi geligi. Hipotiroidisme, hipopituitarisme, hipoparatiroidisme, dan pseudohipoparatiroidisme adalah gangguan endokrin yang paling umum yang terkait dengan erupsi gigi permanen yang tertunda.

  1. Penyakit sistemik
Sebagian besar penyakit yang dilaporkan dalam literature, yang berhubungan dengan erupsi gigi tertunda, hanya diabetes yang mempercepat erupsi gigi.1

2.3 Waktu Erupsi Rata-rata Gigi Permanen Anak-anak Pakistan
Gigi dianggap telah muncul jika ada bagian yang terlihat di mulut. Uji-t dipasangkan dan digunakan untuk membandingkan waktu rata-rata erupsi rahang atas dan rahang bawah. Rata-rata waktu erupsi minimum adalah 6.5±1.1 tahun untuk molar pertama kanan rahang bawah. Waktu erupsi maksimum 11.8 tahun untuk geraham kedua rahang atas. Semua gigi rahang bawah, kecuali premolar, mengalami erupsi lebih awal dari gigi rahang atas. Perbedaan rata-rata waktu erupsi semua kontralateral (kiri dan kanan) gigi tidak menunjukkan signifikansi statistik apapun.3

2.4 Efek dari Jenis Kelamin, Jenis Sekolah, Tinggi Badan, Berat Badan dan BMI terhadap Erupsi Gigi pada Anak-anak Pakistan
Tidak ada perbedaan yang signifikan dari waktu erupsi antara jenis kelamin pada penelitian semua gigi, kecuali gigi 15, 25 dan 43. Wanita menunjukkan secara signifikan erupsi terakhir pada premolar kedua rahang bawah dan erupsi awal pada kaninus kanan rahang bawah.
25 dari 28 gigi anak-anak sekolah swasta menunjukkan erupsi yang lebih awal daripada sekolah negeri dan 17 gigi lainnya (gigi 17, 15, 13, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 47, 44, 42, 31, 32, 34, 35 dan 37) dengan statistik yang signifikan.
Korelasi pearson yang signifikan berkorelasi positif dengan tinggi badan untuk semua gigi (P<0,0001), kecuali gigi 31 dan 35 (masing-masing P = 0,057 dan 0076). Korelasi parsial waktu erupsi dengan tinggi badan, dikendalikan oleh berat badan, untuk semua gigi juga signifikan dengan korelasi positif (P <0,0001), kecuali gigi 31 dan 35.
Anak-anak dari sekolah swasta menunjukkan erupsi lebih awal dari sekolah negeri. Di Pakistan, anak-anak pada kelas sosial-ekonomi rendah biasanya mendaftar di sekolah-sekolah negeri. Oleh karena itu, kekurangan gizi bisa menjadi faktor yang signifikan dalam erupsi yang tertunda. Triratana et al menunjukkan bahwa anak-anak kekurangan gizi biasanya mengalami erupsi yang tertunda daripada anak-anak yang tumbuh dengan diet normal yang sehat.
Dalam penelitian, telah diamati bahwa erupsi gigi berhubungan positif dengan pertumbuhan somatik (tinggi dan berat badan) dari anak-anak dan hasilnya ada dalam perjanjian dengan Billewicz dan Agarwal. Semua korelasi parsial antara waktu erupsi dengan tinggi badan (mengontrol berat badan) berkorelasi positif dengan P <0,05, kecuali gigi 31 dan 35 dan korelasi parsial ini tidak jauh berbeda dengan korelasi linear Pearson (tanpa mengontrol berat badan). Korelasi linier Pearson terhadap waktu erupsi dengan berat badan, semua positif dan signifikan secara statistik.
Namun, ketika korelasi parsial dengan berat badan dihitung (mengontrol tinggi badan), semua nilai menjadi negatif kecuali 1 gigi di rahang rahang atas dan 5 gigi di rahang bawah, dan hanya lima dari korelasi negatif secara statistik yang signifikan. Disimpulkan bahwa anak-anak yang tinggi, tidak peduli apakah mereka berat atau tidak, akan memiliki erupsi yang tertunda. Namun, jika mereka berat, mereka akan mengalami erupsi lebih cepat jika mereka tidak tinggi, dan erupsinya tertunda jika mereka tinggi. Karena ini hasil yang bertentangan dari korelasi linear dan parsial tinggi dan berat badan dengan waktu erupsi, BMI menunjukkan 50% korelasi positif dan 50% korelasi negatif. Oleh karena itu, tidak ada prediksi waktu erupsi yang dapat dibuat atas dasar BMI.3

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.      Erupsi gigi merupakan pergerakan atau proses munculnya gigi ke arah rongga mulut yang dimulai sejak gigi berada di dalam tulang alveolar dan merupakan proses yang bervariasi pada setiap anak.
2.   Beberapa faktor yang mempengaruhi erupsi pada gigi adalah genetik, jenis kelamin, nutrisi, kelahiran prematur, faktor sosial ekonomi, tinggi badan dan berat badan, morfologi kraniofasial, faktor hormonal, dan penyakit sistemik.
3.      Rata-rata erupsi gigi pertama adalah molar pertama kanan rahang atas, muncul pada usia 6,5 tahun dan gigi terakhir adalah molar kedua rahang bawah, muncul pada usia 11,8 tahun.
4.   Tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap waktu erupsi antara jenis kelamin pada semua penelitian gigi, kecuali gigi 15, 25 dan 43.
5.       90% dari gigi anak-anak sekolah swasta menunjukkan erupsi lebih awal daripada sekolah-sekolah negeri.
6.      Anak-anak yang tinggi, yang tidak peduli apakah mereka berat atau tidak, menunjukkan erupsi yang tertunda. Namun, jika mereka berat, akan lebih cepat erupsi jika mereka tidak tinggi, dan erupsi tertunda jika mereka tinggi.
7.        Tidak ada hubungan sistematis antara waktu erupsi dan Body Mass Index (BMI).

3.2 Saran
            Kepada orang tua agar dapat memantau tumbuh kembang anaknya karena pertumbuhan dan perkembangan sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan gigi. Semakin baik tumbuh kembang anak, semakin baik juga pertumbuhan dan perkembangan giginya.

DAFTAR PUSTAKA

1.     Almonaitiene, R., Balciuniene, I., & Tutkuviene, J. 2010. Factors influencing permanent teeth eruption. Part one – general factors. Stomatologija, Baltic Dental and Maxillofacial Journal, 12: 67-72.
2.      Firdaus, Priaminiarti, M., & Puspitawati, R. 2013. Gigi molar tiga sebagai indikator prakiraan usia kronologis pada usia 14–22 tahun. Jurnal PDGI, Vol. 62, No. 1: 1-6.
3.      Khan, N. 2011. Eruption Time of Permanent Teeth in Pakistani Children. Iranian J Publ Health, Vol. 40, No.4: 63-73.
4.       Lantu, V.A.R., Kawengian, S.E.S., & Wowor V.N.S. 2015. Hubungan Status Gizi dengan Erupsi Gigi Permanen Siswa SD Negeri 70 Manado. Jurnal e-GiGi (eG), Volume 3, Nomor 1: 189-196.
5.        Noorharsati, Aprilia Tri. 2014. Pertumbuhan Gigi susu anak-anak.
6.        Paulsen, F., dan Washke, J. 2013. Sobotta edisi 23. Jakarta: EGC.

1 komentar:

  1. How to get to Borgata Hotel Casino & Spa in Atlantic City by Bus - JCM Hub
    The following transit lines have routes that pass near Borgata Hotel Casino & 서귀포 출장마사지 Spa. 고양 출장마사지 Atlantic City: 3 진주 출장안마 min 경기도 출장마사지 walk · Expressway 시흥 출장샵

    BalasHapus